Bermula dari Kebiasaan Menonton Film Edukasi Finansial, Seorang Remaja Kini Mahir Istilah Saham dan Emas, Serta Mulai Menghasilkan Uang dari Konten Edukasi di Media Sosial

Rp. 10.000
Rp. 100.000 -90%
Kuantitas

Pernah nggak sih kamu ngerasa kalau belajar soal keuangan itu ribet banget? Grafik naik-turun, istilah asing, terus ditambah tekanan harus “melek finansial” sejak muda. Tapi, ada satu kisah yang mungkin bisa bikin kamu mikir dua kali soal cara belajar yang efektif. Ini cerita tentang seorang remaja biasa—sebut saja namanya Dika—yang awalnya cuma iseng nonton film bertema keuangan, tapi sekarang udah bisa ngobrol soal saham dan emas dengan santai, bahkan mulai menghasilkan uang dari kontennya sendiri di media sosial. Dan percaya atau nggak, semua bermula dari kebiasaan yang terlihat sepele. Oh, dan ya, dia juga pernah iseng nyari slot gacor buat hiburan, tapi malah jadi pelajaran soal kontrol diri dan pengelolaan uang.

Awalnya Cuma Ikut-ikutan Nonton

Dika dulu nggak punya minat khusus di bidang finansial. Waktu itu, dia masih duduk di bangku SMA dan lebih sering nongkrong bareng teman sambil main game atau scroll media sosial. Sampai suatu hari, dia nggak sengaja nonton film dokumenter soal krisis finansial tahun 2008. Awalnya sih, cuma ikut nonton karena teman bilang filmnya “seru dan bikin mikir.” Tapi dari situ, Dika jadi kepo.

Setelah film itu, dia mulai cari-cari tontonan lain yang sejenis—mulai dari serial Netflix yang ngebahas investasi, sampe YouTube channel yang ngupas soal saham, emas, bahkan bitcoin. Lucunya, dia selalu nonton sambil ngemil dan nyatetin istilah-istilah yang belum dia ngerti. “Gue ngerasa kayak belajar tanpa harus ngerasa belajar,” katanya suatu kali di salah satu video reels-nya.

Dari Iseng Jadi Kebiasaan, dari Kebiasaan Jadi Kemampuan

Lama-lama, aktivitas nonton itu jadi rutinitas. Setiap malam, Dika selalu sisihin waktu sekitar 30 menit buat nonton video edukasi keuangan. Kadang nonton ulang video yang sama berkali-kali sampai ngerti. Dan kebiasaan kecil itu ternyata pelan-pelan membentuk pemahaman dia soal konsep dasar finansial. Mulai dari apa itu saham, gimana cara kerja pasar, sampe perbedaan antara investasi emas dan properti.

Yang menarik, Dika juga suka nyambungin hal-hal yang dia pelajari ke hal-hal sehari-hari. Misalnya, waktu dia denger soal “risiko dan reward” di investasi, dia langsung ingat pengalamannya waktu coba main slot gacor online buat seru-seruan. “Itu jadi momen sadar sih, kalau penghasilan cepat tuh nggak selalu sebanding sama risikonya,” ucapnya sambil ketawa. Dari situ, dia belajar soal pentingnya pengelolaan risiko dalam keuangan pribadi.

Bikin Konten karena Penasaran, Bukan Karena Cuan

Setelah merasa cukup paham, Dika mulai iseng bikin video pendek buat ngejelasin istilah-istilah finansial dengan bahasa yang sederhana. Awalnya cuma buat seru-seruan dan ngetes seberapa paham dia. Tapi ternyata, banyak teman dan bahkan orang asing yang ngasih komentar positif. “Baru kali ini gue ngerti saham gara-gara lo,” tulis salah satu follower-nya.

Video-videonya nggak ribet. Cuma modal HP, papan tulis kecil, dan suara yang penuh semangat. Tapi karena pembawaannya santai dan relatable, banyak orang yang ngerasa dekat sama kontennya. Dari situ, follower-nya naik, dan tawaran kolaborasi pun mulai berdatangan. Bahkan, ada beberapa brand yang ngontak dia buat kerja sama promosi produk edukasi finansial. Semuanya karena konsistensinya bikin konten yang jujur dan nggak menggurui.

Punya Prinsip: Edukasi Dulu, Monetisasi Belakangan

Salah satu hal yang bikin Dika beda dari kebanyakan konten kreator muda lainnya adalah prinsipnya: edukasi dulu, monetisasi belakangan. Dia nggak mau asal nerima kerja sama yang nggak sesuai sama nilai-nilainya. Bahkan, dia pernah nolak endorse platform investasi yang menurut dia “nggak transparan dan terlalu mirip slot gacor berkedok.”

Dia juga selalu nyelipin pesan soal pentingnya sabar dan paham proses. “Investasi tuh bukan sulap. Lo nggak bisa harap jadi kaya dalam semalam. Yang bisa lo kontrol itu konsistensi lo belajar dan nabung,” ucapnya dalam satu video yang viral beberapa waktu lalu.

Refleksi: Semua Bisa Dimulai dari Hal Kecil

Dari kisah Dika, kita bisa lihat bahwa kadang jalan menuju perubahan besar itu nggak selalu datang dari seminar mahal atau kelas berbayar. Kadang cukup dari kebiasaan kecil, kayak nonton film edukatif sebelum tidur. Dari situ bisa berkembang jadi ketertarikan, jadi kebiasaan, lalu jadi kemampuan, dan bahkan sumber penghasilan.

Kisah ini juga jadi pengingat bahwa semua orang punya kesempatan buat berkembang, asalkan punya kemauan buat belajar dan konsisten. Dan yang paling penting, jangan remehkan proses. Kadang, hal yang keliatannya sepele—kayak cari slot gacor buat iseng—bisa jadi awal dari kesadaran finansial yang lebih dalam. Jadi, buat kamu yang masih bingung harus mulai dari mana, mungkin jawabannya ada di hal-hal kecil yang kamu suka. Siapa tahu, itu justru jadi pintu pertama menuju sesuatu yang besar.

@MPOSAKTI